Dalam hidup ini, ketika engkau merasa sedih karena tidak diterima oleh teman – temanmu, ingatlah bayi – bayi malang yang di tolak bahkan dibuang oleh orang tua kandungnya di tempat sampah atau di pinggir jalan.
Ketika engkau merasa sendiri, bayangkanlah seorang nenek tua yang hidup sendirian dan selama seminggu menunggu anak serta cucunya menjenguknya di akhir pekan.
Ketika engkau dilecehkan orang melalui kata – kata yang tajam, bayangkanlah para pengemis yang setiap hari dilecehkan orang tetapi mereka masih tegar.
Ketika engkau putus cinta dan merasa kesepian, bayangkanlah orang – orang yang selalu bertepuk sebelah tangan dan tidak pernah merasakan cinta dari seorang kekasih.
Ketika engkau berdiri di depan cermin dan menemukan sehelai rambut putih di kepala, ingatlah orang yang sakit kanker, tanpa rambut di kepala karena pengaruh kemoterapi.
Ketika engkau mulai bersungut-sungut mengenai gaji yang engkau terima, bayangkanlah seseorang yang berjalan kaki membawa map lamaran kerja, namun tidak pernah mendapatkan pekerjaan yang sangat ia harapkan.
Ketika engkau bersungut – sungut karena masakan ibumu tidak seperti yang engkau harapkan, bayangkanlah anak – anak korban tsunami yang tidak mempunyai ibu lagi untuk memasak makanan bagi mereka.
Ketika engkau merasakan bahwa rumah yang engkau tempati itu kecil dan tidak bagus, bayangkanlah tunawismayang sama sekali tidak punya rumah untuk ditempati.
Ketika engkau tidak merasa puas karena suaramu tidak semerdu orang lain, ingatlah seorang tunarungu yang tidak bisa berbicara tetapi belajar keras untuk bisa berbicara.
Ketika engkau tidak puas dengan tinggi badanmu atau bentuk rambutmu yang tidak sebaik yang lain, ingatlah mereka yang dilahirkan dengan tubuh yang cacat, namun bisa menjalani kehidupan dengan antusias.
Ketika engkau kehilangan sedikit uang dan engkau sangat marah dan damai sejahtera hilang, ingatlah para korban bencana alam yang kehilangan seluruh harta milik mereka.
Ketika engkau merasa kesal karena batuk pilek dan pusing kepala, bayangkanlah orang – orang yang divonis dokter mengidap penyakit berat dan sulit diobati.
No comments:
Post a Comment